PT Mayora Indah Tbk : Sejarah, Penghargaan, Produk, Standard, Teknologi
Salah satu bidang yang paling memiliki hubungan erat dengan kelangsungan hidup
manusia adalah bidang pangan. Kemajuan teknologi yang sangat pesat memberikan
konstribusi pengaruh yang besar bagi dunia pangan, terutama untuk industri
pangan.
Secara alami manusia telah mengolah makanan secara
tradisional sejak jaman dahulu. Dengan adanya industri pangan yang menjadi
salah satu penghasil produk pangan yang berbasis teknologi modern terus
dikembangkan, hingga akhirnya saat ini manusia memiliki kemampuan untuk
menciptakan inovasi dalam bidang pangan dengan penerapan teknologi modern.
Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, masyarakat semakin memiliki
kesadaran terhadap kesehatan dan keamanan pangan.
Salah satu
industri pangan yang menerapkan teknologi modern dan yang paling mengutamakan
kesehatan, keamanan pangan dan terkemuka di Indonesia adalah Mayora Indah
(Tbk).
Sejarah
Tahun 1967 - 1977
PT. MAYORA INDAH (Tbk) pada awal berdirinya merupakan home industry yang didirikan pada tahun 1967 di Tanah Abang, tepatnya di Kampung Bali, Jakarta pada saat itu hanya khusus membuat biskuit marie yang diberi label "Roma" yang merupakan singkatan dari roti marie.
Pada tahun 1977, PT. MAYORA berdiri secara resmi dengan pabrik
pertamanya yang terletak di Tangerang, tepatnya di Jatake dan mulai
memproduksi permen pertama.
Tahun 1980 - 1989
Pada tahun 1980 kemudian melakukan pelebaran distribusinya hingga ke
Jawa dan Sumatera.
Mayora Indah mulai memproduksi kopi pada tahun 1989 kemudian terdaftar sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya yang sekarang dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia 1 tahun berikutnya.
Tahun 1991 - 2000
Pada tahun 1991, PT. Torabika Eka Semesta didirikan di Cikupa, Tangerang
dan mulai memproduksi kopi instan dan sereal.
Pada tahun 1994,
Kantor Pusat MAYORA dibangun di Jakarta Barat, tepatnya di Tomang kemudian 1
tahun berikutnya mulai memproduksi mie instan dilanjutkan pembangunan pabrik
di Area Industri M2000, Cibitung.
Memasuki tahun 2000, PT. MAYORA
Tbk. sudah memenuhi beberapa standarisasi seperti ISO (International
Organization of Standarization), GMP (Good Manufacturing Practices), Halal,
dan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point). PT. Mayora Tbk. mulai
memproduksi produk beverage di Pekayon kemudian pindah di Ciawi.
HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point) merupakan sistem pengendalian
keamanan pangan dengan metode yang sifatnya preventif dengan tujuan untuk
mengidentifikasi, memonitor, dan mengendalikan bahaya mulai dari bahan baku
hingga produk akhirnya untuk menjamin bahwa produk tersebut aman untuk
dikonsumsi, sehingga isi dari sistem HACCP adalah identifikasi dan analisa
terjadinya kontaminasi atau kerusakan pada setiap tahapan yang dilakukan
sebelum, selama, dan setelah produksi (Daulay, 2000).
Pengertian
lain dari HACCP adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur keparahan
bahaya, kemungkinan resiko yang dihasilkan, dan penetapan tindakan yang tepat
dalam pengawasan. Penerapan HACCP harus diawali dengan adanya Pre-requisite
Program (PRP) atau persyaratan dasar untuk mendeskripsikan kondisi lingkungan
dalam industri pangan yang isinya adalah prosedur umum yang bertujuan untuk
mencegah kontaminasi dari setiap tahap dalam proses produksi.
Tahun 2012 - 2014
MDC (Mayora Distribution Center) dibangun pada tahun 2012 di India dan
Balaraja kemudian pada tahun berikutnya pabrik biskuit dibangun di Balaraja
berdekatan dengan MDC.
Pada tahun 2014 pembangunan pabrik untuk
divisi beverage di Thailand.
Penghargaan
Saat ini produk Perseroan telah tersebar di 5 benua di dunia. Sebagai salah
satu Fast Moving Consumer Goods Companies, PT. MAYORA INDAH Tbk telah
membuktikan dirinya sebagai salah satu produsen makanan berkualitas tinggi dan
telah mendapatkan banyak penghargaan, diantaranya adalah :
- Top Five Best Managed Companies in Indonesia, dari Asia Money,
- Top 100 Exporter Companies in Indonesia, dari majalahSwa,
- Top 100 public listed companies, dari Investor Magazine Indonesia,
- Best Manufacturer of Halal Products, dari Majelis Ulama Indonesia,
- dan banyak lagi penghargaan lainnya.
Produk
Biskuit: Butter Cookies | Danisa, Royal |
---|---|
Biskuit : Crackers | Malkist, Roma Cheeskress |
Biskuit : Coffee Biscuit | CoffeeJoy |
Biskuit : Sandwich Cookies | Wonder Wheat, Roma Biskuit Kelapa, Slai olai, Go choco, Twice |
Permen | Kis, Juizy Milk, Tamarin, Kopiko |
Wafer | beng-beng, superstar! |
Coklat | Go Cheese, Choki choki |
Sereal | Energen, Buryam, JoyMee |
Makanan Instan | Super Bubur,Migelas, Bakmi Mewah |
Kopi Instan | Tora Bika, Kopiko |
Minuman | Teh Pucuk Harum, Kopiko 780C, QGuava, Le Minerale, Kopikap |
Standard dan Teknologi
SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures)
Bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi terhadap produk pangan dengan mengendalikan setiap permukaan yang kontak langsung dengan produk pada setiap area di dalam area produksi. Prosedur SSOP meliputi kondisi permukaan yang kontak langsung dengan bahan pangan, kebersihan dan keamanan air, serta pest control dalam area produksi.
Menurut Purnawijayanti (2001) SSOP adalah prosedur untuk mempermudah
perusahaan dalam menerapkan monitoring terhadap sanitasi yang sudah diterapkan
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang maupun kemungkinan
pencemaran produk yang dapat terjadi misalnya lewat air yang digunakan,
permukaan alat yang bersentuhan langsung dengan produk, sanitasi karyawan,
komponen toksik, dan kesehatan karyawan.
Metal Detector
Metal detector yang digunakan oleh PT. MAYORA INDAH Tbk. prinsip kerjanya adalah pelewatan produk melalui sensor yang dapat mendeteksi kandungan logam yang mungkin terdapat dalam produk.
Metal detector memiliki sistem rejector yang berfungsi untuk menolak produk dan sistem alarm untuk menginformasikan jika terdapat kontaminasi logam sehingga konveyor berhenti. Apabila metal detector mendeteksi adanya kontaminan logam pada produk, maka alat rejector akan terbuka dan produk yang terkontaminasi akan terdorong kemudian dipisahkan pada plastik yang disediakan.
International Standarization Organization (ISO)
Untuk memperoleh standarisasi mutu, suatu perusahaan harus bekerjasama dengan pihak-pihak yang bersangkutan melalui konsultasi pengalaman, teknologi, dan hasil ilmu pengetahuan karena standar mutu yang dimiliki oleh suatu industri sangat mempengaruhi reputasi perusahaan, pertanggung jawaban produk, kepercayaan konsumen.
Seiring dengan kemajuan teknologi, pengendalian mutu yang dulunya diterapkan dengan prinsip product oriented, sekarang berubah menjadi system oriented yang lebih mengutamakan sistem secara keseluruhan dalam suatu perusahaan mulai dari peralatan pendukung produksi, sumber daya manusia, sistem manajemen sampai dengan bahan baku.
Pengawasan mutu bertujuan untuk mencegah kerusakan bahan baku ataupun produk
sehingga produk yang dihasilkan lebih konsisten, selain itu dengan
diterapkannya pengawasan, akan diketahui kelemahan yang terjadi saat proses
produksi sehingga akan lebih cepat dilakukan perbaikan (Diena, 2012).